Quantcast
Channel: fraud
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2

Orang-orang dzalim...

$
0
0
Tulisan ini semoga bisa menjadi bahan pembelajaran bagi yang lain, saya tidak bermaksud untuk menjelekkan pihak-pihak tertentu tapi apa yang saya katakan di sini adalah berdasarkan pengalaman yang saya jalani, alami, rasakan dan lewati sendiri. Memang tulisan ini berisi tentang kisah yang tidak menyenangkan bagi saya namun demikian harus diceritakan untuk diambil hikmahnya.


Hidup itu misteri, kadang apa yang kita inginkan dan lakukan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan terjadi. Sisi gelap kehidupan itu juga sama dengan sisi gelap dari manusia sendiri yang penuh misteri. Misteri di sini bukan berarti mistis atau klenik namun sesuatu yang tidak dapat diduga dan terduga. Manusia punya dua sisi kehidupan yang berbeda, apabila sisi religi yang menonjol maka dapat dipastikan dia akan menjadi manusia yang baik, berakhlak mulia, optimistis serta penuh kesyukuran. Namun sebaliknya jika jiwa dan hati manusia dipenuhi dengan nafsu, dapat dipastikan pula dia akan menjadi manusia yang bejat, serakah, curang, culas, licik, penakut, tidak bertanggung jawab dan sifat negatif lainnya.

Mereka bernama Nia Sri Nurlela, bekerja sebagai pialang di Perusahaan yang bernama PT Solid Gold Berjangka, dan yang lainnya Evita Laura sebagai marketing dalam perusahaan yang sama. Sekilas mereka tampak sebagai orang baik, apalagi kalau melihat Evita Laura yang memakai jilbab, kita tidak akan percaya bahwa seharusnya di balik jilbabnya itu hatinya juga dijilbabi dengan akhlak yang bagus. Oh ya, kalau anda berbicara dengan Evita Laura, anda akan lebih tidak percaya lagi, bahwa apa yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata dan kalimat-kalimat yang penuh petuah dan nasihat yang syarat religi, seolah-olah dia adalah seorang ustadzah tanpa cela. Tapi jangan kaget, mulut mereka memang manis, kata-kata mereka juga penuh janji manis, namun itu semua palsu belaka.

Memang lebih enak kalau kita berhadapan langsung dengan orang-orang baik sehingga mereka juga akan mempengaruhi hidup kita menjadi baik pula. Atau berhadapan dengan orang jahat sekalian, sehingga kita tahu dan otomatis kita akan berusaha untuk menjauhi mereka. Namun, bagaimana kita berhadapan dengan orang yang kelihatannya baik tapi pada kenyataannya mereka adalah orang yang sangat dzalim, orang-orang ini mempunyai tampang ustad / ustadzah tapi berhatikan iblis. Sulit memang berhadapan dengan orang yang munafik, karena itulah kata Allah orang-orang seperti itu akan dimasukkan dalam keraknya neraka jahanam. Naudzubillahi min dzalik.

Yaa, dua orang itulah yang telah membuat hidup saya terpelanting ke bawah, sehingga uang yang telah saya kumpulkan dan tabung selama 8 tahun lenyap sia-sia karena ulah mereka. Mereka menjanjikan bisnis yang menarik dan menguntungkan tetapi itu semua hanya kebohongan besar belaka, mereka tidak lebih penjahat kelas kakap yang pantas menghuni Cipinang karena keberadaan mereka sangat merugikan orang-orang yang tidak berdaya atau terpedaya oleh mereka.
Hanya karena nafsu dan keinginan mereka untuk memperoleh keuntungan dan rupiah mereka tega melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela terhadap orang-orang, yang sebenarnya jika mereka ngerti, telah membantu mereka. Tapi itulah manusia, makhluk yang penuh misteri dan telah dihinggapi nafsu setan.

Tapi Allah Maha Adil, terhadap orang-orang seperti ini tidak akan pernah menemukan kebahagian sejati, mereka akan dijauhkan dari rasa itu sekalipun hidupnya bergelimangan harta. Bukan itu saja, di akhirat kelak sudah pasti mereka akan dimintakan pertanggungjawabannya, dan orang-orang yang telah dirugikan di dunia pasti akan minta pertanggungjawabannya juga. Lantas, bagaimana mereka akan membayar semua kerugian orang-orang yang telah mereka dzalimi. Tentu saja tempat itu telah disediakan, yaitu NERAKA.
Di dunia ini kita harus hidup saling memaafkan terhadap orang-orang yang telah mendzalimi kita sekalipun. Namun demikian, kata maaf ini tidaklah cukup menghapus semua kesalahan mereka, selama mereka tidak membayar hutang janji yang telah mereka nyatakan, karena janji adalah hutang dan hutang itu harus dibayar. Dan apa yang terjadi jika hutang itu tidak terbayarkan sampai dia meninggal.., tentu hutang itu akan tetap menjadi tanggung jawab mereka sampai terlunasi. Dan arwah mereka tidak akan tenang selama hutang itu belum terbayar. Tapi apakah mereka menyadari ini semua... Wallahu a’lam bisshawab.




Viewing all articles
Browse latest Browse all 2

Latest Images

Trending Articles